Kontak
Telefon
081 265 265 514
|
Facebook
|
Email
|
PIN BB32720471
|
Tentang Penulis
Saya adalah seorang Mahasiswa di Salah satu Universitas Swasta di kota Medan - Sumatera Utara, tepatnya di Fakultas Kedokteran Universitas Methodist Indonesia. Saya lahir tepatnya hari Jum`at, 9 April 1993 di kota Air Bangis, Sumatera Barat.
Saya dilahirkan dari keluarga non muslim, namun alhamdulillah akhlak baik orang tua tetap mengalir di darah ini meski mereka belum menjadi orang muslim, semoga Allah memberi mereka hidayah Islam. Saya masuk islam ketika umur 17 tahun, tepatnya ketika semester 2 kelas 2 SMA di SMAN 1 Pasaman, di Sumatera Barat. Sejak saat itu terbesit niat untuk menjadi salah satu dari sekian banyak ulama islam yang mengajarkan ilmu yang Haq.
Dahulu saya telah bercita - cita kuliah di Universitas Islam Madinah, yang didahului dengan menuntut ilmu di Ma`had STDI Imam Syafi`i - Jember, Pimpinan Ustadz Dr. Ali Musri Semjan Putra. Namun, Allah berkehendak lain, akhirnya Allah taqdirkan saya menuntut ilmu kedokteran di Medan. Alhamdulillah. Harapan tak pernah putus. Masih ada niat di hati ini menuntut ilmu agama ke sumbernya, yakni di kota Madinah dan Makkah, dan harapan itu takkan pernah sirna dari lubuk hati yang terdalam.
Insyaallah setelah menjadi dokter, saya akan mendirikan Rumah sakit bersyari`at Islam, Fakultas Kedokteran Islam, Fakultas Ilmu islam, dan Islamic Center yang insyaallah akan didirikan dalam sebuah Universitas Islamiyah.
Dalam hidup ini ada 2 hal yang penting, 1. Jika mendapat Musibah bersabarlah dan ke 2. Jika mendapat nikmat bersyukurlah. Jangan kira apa yang kita anggap buruk bagi kita buruk pula di mata Allah, dan jangan sangka apa yang baik menurut kita baik pula di mata Allah. Jadi, Tetaplah berprasangka baik pada Allah. Janganlah putus asa jikalau kita pelaku maksiat besar, jalan taubat masih terbuka. Ambillah pelajaran dari maksiat yang kita lakukan, siapa tahu pelajaran itu bermanfaat bagi orang lain. Seperti seorang pecandu narkoba yang telah bertaubat, bukankah ia dapat menjadi motivator dan pembimbing bagi orang - orang yang ingin berhenti namun sulit mencapainya? Renungkanlah...!! Bukankah Telah shahih kabar dari Rasulullah bahwa ada seseorang yang selalu bermaksiat sehingga jaraknya dengan neraka tiggal satu depa, namun Allah berkehendak lain, maka ia pun memasuki surga karena amalan baik di akhir hayatnya, dan sebaliknya ada orang yang berbuat kebaikan, sehingga jaraknya dengan neraka tinggal satu depa, lalu Allah berkehendak lain, lalu di akhir hayatnya ia berbuat maksiat, akhirnya ia memasuki neraka, diterangkan oleh para ulama, mereka ini adalah orang yang berbuat baik tidak ikhlas dari hatinya, hanya agar nampak oleh manusia dan kesombongannya.
Akhir kata, semoga tulisan dalam website ini bermanfaat bagi kita, dan mendapat rahmat dan balasan pahala yang baik dari Allah.
Penulis,
Ahmad Al Khandery
Saya dilahirkan dari keluarga non muslim, namun alhamdulillah akhlak baik orang tua tetap mengalir di darah ini meski mereka belum menjadi orang muslim, semoga Allah memberi mereka hidayah Islam. Saya masuk islam ketika umur 17 tahun, tepatnya ketika semester 2 kelas 2 SMA di SMAN 1 Pasaman, di Sumatera Barat. Sejak saat itu terbesit niat untuk menjadi salah satu dari sekian banyak ulama islam yang mengajarkan ilmu yang Haq.
Dahulu saya telah bercita - cita kuliah di Universitas Islam Madinah, yang didahului dengan menuntut ilmu di Ma`had STDI Imam Syafi`i - Jember, Pimpinan Ustadz Dr. Ali Musri Semjan Putra. Namun, Allah berkehendak lain, akhirnya Allah taqdirkan saya menuntut ilmu kedokteran di Medan. Alhamdulillah. Harapan tak pernah putus. Masih ada niat di hati ini menuntut ilmu agama ke sumbernya, yakni di kota Madinah dan Makkah, dan harapan itu takkan pernah sirna dari lubuk hati yang terdalam.
Insyaallah setelah menjadi dokter, saya akan mendirikan Rumah sakit bersyari`at Islam, Fakultas Kedokteran Islam, Fakultas Ilmu islam, dan Islamic Center yang insyaallah akan didirikan dalam sebuah Universitas Islamiyah.
Dalam hidup ini ada 2 hal yang penting, 1. Jika mendapat Musibah bersabarlah dan ke 2. Jika mendapat nikmat bersyukurlah. Jangan kira apa yang kita anggap buruk bagi kita buruk pula di mata Allah, dan jangan sangka apa yang baik menurut kita baik pula di mata Allah. Jadi, Tetaplah berprasangka baik pada Allah. Janganlah putus asa jikalau kita pelaku maksiat besar, jalan taubat masih terbuka. Ambillah pelajaran dari maksiat yang kita lakukan, siapa tahu pelajaran itu bermanfaat bagi orang lain. Seperti seorang pecandu narkoba yang telah bertaubat, bukankah ia dapat menjadi motivator dan pembimbing bagi orang - orang yang ingin berhenti namun sulit mencapainya? Renungkanlah...!! Bukankah Telah shahih kabar dari Rasulullah bahwa ada seseorang yang selalu bermaksiat sehingga jaraknya dengan neraka tiggal satu depa, namun Allah berkehendak lain, maka ia pun memasuki surga karena amalan baik di akhir hayatnya, dan sebaliknya ada orang yang berbuat kebaikan, sehingga jaraknya dengan neraka tinggal satu depa, lalu Allah berkehendak lain, lalu di akhir hayatnya ia berbuat maksiat, akhirnya ia memasuki neraka, diterangkan oleh para ulama, mereka ini adalah orang yang berbuat baik tidak ikhlas dari hatinya, hanya agar nampak oleh manusia dan kesombongannya.
Akhir kata, semoga tulisan dalam website ini bermanfaat bagi kita, dan mendapat rahmat dan balasan pahala yang baik dari Allah.
Penulis,
Ahmad Al Khandery
HTML Comment Box is loading comments...